Friday, May 2, 2008

Menjadi manusia berkualitas dimata Allah

"...Sesungguhnya orang paling mulia disisi Allah ialah orang yang paling bertakwa diantara kamu...." (Al-Hujaraat: 13).
Kualitas diri di hadapan Allah bukan dilihat dari status sosialnya, kecantikan, keturunan dan kekayaannya melainkan ketakwaanya, hal ini diterangkan oleh Rosulullag dalam sabdanya "Allah tidak akan melihat penampilan dan kekayaan kamu, akan tetapi kepada dan amalmu." (Hr. Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah). Diriwayatkan pula oleh Imam Ahmad bahwa Durrah binti Abu Lahab r.a berkata, "Seorang laki-laki beranjak dewasa datang menemui nabi yang sedang berada di atas mimbar, orang itu berkata: Ya Rasulullah, manusia manakah yang paling baik ? Rosulullah menjawab: Manusia yang paling baik adalah yang paling membaca Al-Qur'an, yang paling bertakwa kepada Allah, yang paling sering memerintakan kepada yang makruf dan mencegah dari perbuatan mungkar dan yang paling sering menyambungkan tali silaturahim." dan dalam hadist lain dikatakan pula "Manusia yang paling baik ialah yang panjang usianya dan baik amalnya." (Hr. ath-Thabrani dan Abu Na'im).
Saudara-saudaraku yang kucintai karena Allah dari ayat dan hadist diatas menjelaskan kepada kita semua bahwa manusia yang paling mulia dalam pandangan Allah hanya dinilai dari segi kualitas takwanya bukan dari Ras, status sosial, kekayaan. Dan manifestasi takwa sendiri akan memancarkan kesadaran cahaya Illahiah dalam kehidupan sehari-hari, sebagai pola hidup atau gaya kita menempuh hidup yang disertai pola hidup atau gaya kita menempuh hidup, yang disertai dengan kesadaran yang mendalam bahwa Allah itu hadir.
Dengan demikian janganlah tertipu oleh penampilan bertopeng shaleh yang kadang membuat terpesona dengan keshalehannya tetapi di balik itu wajah sebenarnya menampilkan "bahimiyah" binatang buas yang berpenampilan manusia karena Allah sendiri mengajarkan kepada hambanya agar cantik batiniah, menurut imam al-Ghazali, bila selera orang sudah sampai pada keindahan batiniah maka keindahan lahiriah menjadi kecil.
Alkisah "ada seorang wanita yang cantik jelita namun tak pintar jatuh hati pada seorang pemuda yang jauh dari tampan namun sang pria itu sangat pintar, si wanita itu mengajak menikah si pria dengan tujuan agar keturunannya secantik ibunya dan sepintar bapaknya tapi si pria sama sekali tidak tertarik dengan kesempurnaan fisik si wanita tersebut maka si pria menjawab :tidak, aku malah takut kelak anak saya sejelek saya dan sebodoh kamu."
Cerita diatas menggambarkan dua jenis keindahan lahiriah dan batiniah, seseorang bisa tertarik pada sesuatu karena dua jenis keindahan ini namun jika keindahan itu muncul dari dalam jiwa maka keindahan lahiriah akan tampak kecil.
Saudaraku marilah bersungguh-sungguh memperoleh kualitas ketakwaan agar kehidupan kita dimata Allah Swt berkualitas dan mendapat ganjaran surga yang diidamkan semua orang. Dan untuk itu diperlukan kesabaran dalam hal apapun karena manifestasi syukur itu adalah sabar
"Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keberuntungan yang besar" (Fushshilat: 35).
"Para malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu (sambil mengucapkan), Salamun 'alaikum bima shabartum (keselamatan atasmu berkat kesabaranmu)...." (ar-Ra'd: 23-24).

semoga tulisan bermanfaat buat semua, mohon maaf bila banyak kekurangan di setiap sisinya.

Wassalamualaikum wr wb
*** Fathia Bafagih ***

No comments: