BismiLlahirrohmanirrohiim…
Assalamu’alaikum warrahmatuLlahi wabarrakatuh.
Saudaraku yang dirahmati oleh Allah Ta’ala…
Berikut ini aku lanjutkan kembali pembahasan mengenai masalah “Siksa Kubur”, yaitu melalui beberapa pemaparan berikut ini.
InsyaAllah bermanfaat…
Kematian dan Alam Barzakh
Orang akan terbujur kaku, wajahnya menjadi pucat pasi, harta dan jabatannya tak berguna lagi, hanya keluarga yang menangisi, tetapi mereka tak dapat berbuat banyak untuknya.
Allah berfirman:
”Dan sesungguhnya kamu datang kepada Kami sendiri-sendiri sebagaimana kamu Kami ciptakan pada mulanya, dan kamu tinggalkan di belakangmu (di dunia) apa yang telah Kami karuniakan kepadamu; dan Kami tiada melihat besertamu pemberi syafa'at yang kamu anggap bahwa mereka itu sekutu-sekutu Tuhan di antara kamu. Sungguh telah terputuslah (pertalian) antara kamu dan telah lenyap daripada kamu apa yang dahulu kamu anggap (sebagai sekutu Allah).
(QS. Al-An’aam: 94)
Allah Yang Maha Suci telah membiarkan kamu untuk melakukan apa yang kamu kehendaki, tetapi dengan datangnya kematian, semuanya menjadi terhenti. Keperkasaan dan keindahan tubuh akan berubah menjadi tanah. Orang-orang zalim dan sombong, ketika di dunia tidak dapat melakukan apa-apa ketika ajal menjemputnya walaupun Allah bisa saja mengembalikan mayit itu hidup kembali.
Allah berfirman:
“…maka mengapa jika kamu tidak dikuasai (oleh Allah)? Kamu tidak mengembalikan nyawa itu (kepada tempatnya) jika kamu adalah orang-orang yang benar?”
(QS. Al-Waqi’ah: 86-87)
Rasulullah Saw. Menjelaskan tentang keberadaan mayit mukmin yang saleh, kafir dan ahli maksiat sebelum dimandikan.
Di riwayatkan dari Al-Barra’ bin ‘Azid r.a bahwa Rasulullah saw. Bersabda, ”Orang beriman jika menghadapi kematian, malaikat turun kepadanya dengan wajah yang bersinar bagaikan sinar matahari dengan membawa kafan surga, mereka duduk dihadapannya hingga malaikat maut datang kemudian duduk di bagian kepala. Ia bertanya,’Hai jiwa yang baik, keluarlah menuju ampunan dan rahmat Allah’, Maka ruh keluar dengan mudah dan dipegang oleh malaikat maut. Ketika malaikat maut telah mengambilnya, mereka segera meletakkan pada kain kafan yang telah disiapkan, ketika ruh keluar, bau harum semerbak memenuhi ruangan. Para malaikat itu terus melintas denagan membawa ruh tersebut hingga penghuni langit bertanya, ‘Ruh siapa yang baunya harum semerbak ini’ Mereka menjawab, ‘Ini ruh fulan bin fulan’, seraya menyebut nama yang paling indah, sebagaimana namanya di dunia. Mereka terus membawa ruh yang harus semerbak hingga ke langit dan semua penghuni langit sampai langit yang ketujuh maka Allah berfirman,’Tetapkan hamba-Ku itu dalam golongan orang-orang yang mulia di sisi Allah dan kembalikan ke bumi karena dari tanah Aku ciptakan, ke tanah pula akan di kembalikan dan dari tanah akan dikeluarkan kembali’. Beliau menuturkan ‘ Ruh itu di kembalikan pada jasad kemudian datang dua orang malaikat yang menanyakan, ‘Siapa Tuhan mu?’ Ia menjawab,’Allah Tuhanku.’ Kedua malaikat bertanya kembali,’Apa agamamu?’ Ia menjawab,’Islam agamaku.’ Mereka bertanya, Apa status laki-laki ini?’ Ia menjawab,’Ia utusan Allah.’Mereka bertanya,’ Apa yang di ajarkan kepadamu?’ Ia menjawab, ‘Aku membaca kitab al-Qur’an maka aku percaya dan membenarkan misi Dakwahnya.’ Terdengar suara panggilan,’ Ia membenarkan risalah kekasih-Ku, untuk itu berilah ia alas –--samak--- pakaian surga, lapangkan kuburnya sejauh ia memandang. Kemudian datang seorang laki-laki dengan bau harum dan berpakaian putih. Ia berkata,’bergembiralah dengan hari yang dijanjikan.’Orang itu bertanya,’Siapa kamu ini?’ ia menjawab,’Aku ini amal salehmu.’Mayit itu berkata, ‘Ya Tuhanku, datangkan kiamat agar aku dapat kembali pada keluargaku.’Sedangkan, orang kafir jika menghadapi kematian turunlah malaikat dari langit dengan wajah kusam. Mereka berdiri di hadapannya, kemudian malaikat maut datang dan duduk di kepala. Ia berkata ‘Hai jiwa yang buruk, keluarlah kamu menuju kemurkaan Allah.’ Beliau menuturkan jasad orang tersebut bergetar ketakutan maka malaikat maut mulai mengambil Ruh orang tersebut. Ketika malaikat maut mengambil Ruhnya maka dalam sekejap ruh itu telah ditempatkan pada kain yang kotor sehingga bau tidak sedap merebak ke seluruh bumi. Mereka membawa ruh tersebut. Jika mereka yang membawa ruh tersebut melintasi sekelompok malaikat, mereka bertanya, ‘Roh jahat siapa ini?’ Malaikat pembawa roh menjawab,’roh fulan bin fulan” dengan menyebut nama yang paling buruk di dunia. Roh tersebut di bawa hingga ke langit dunia, kemudian minta di bukakan, tetapi tidak mendapat izin. Kemudian, Rasulullah saw. Membacakan firman Allah,”…tidak akan dibukakan pintu-pintu langit bagi mereka, (dan mereka tidak akan masuk surga, sebelum unta masuk kedalam lubang jarum)…” (QS Al-A’raf: 40) dan “… Barang siapa mempersekutukan Allah, maka seakan-akan dia jatuh dari langit lalu di sambar burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh…” (QS Al-Hajj: 31). Ketiak roh telah dikembalikan dan malaikat datang kepadanya kemudian bertanya,’Siapa Tuhan mu?’ Ia menjawab, ‘Aku tidak tahu,’ Mereka bertanya, ‘Apa agamamu?’ mayit itu menjawab,’Aku tidak tahu,’ kedua malaikat itu kembali bertanya,’Apa tugas laki-laki bagi kamu?’Ia menjawab,’Saya tidak tahu.’ Maka terdengar seruan dari langit agar orang yang mendustakan hambau-Ku itu dijebloskan ke neraka. Bukakan satu pintu neraka supaya ia merasakan panas api neraka dan kuburannya pun menjadi sempit sehingga meremukkan tulang belulangnya. Kemudian datang seorang lelaki yang buruk rupa dan badannya berbau busuk yang amat menyengat hidung, orang itu bertanya’ Nikmatilah kejahatan yang kamu lakukan karena pada hari ini merupakan hari sial bagimu maka mayit itu bertanya, ‘Siapa kamu, wajah mu buruk dan datang dengan berita buruk pula.’ Ia menjawab ,’Aku ini amal jahatmu.’ Maka mayit tersebut berkata,’ Ya Tuhan, jangan Engkau datangkan Kiamat!” (HR Imam Ahmad)
Di riwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw. Bersabda, “Jika roh manusia beriman keluar dari raga maka dua malaikat datang untuk mengawal roh tersebut.”
Abu Hurairah menuturkan, “Jika orng beriman menghadapi kematian, Roh tersebut berbau harum semerbak sehingga para penghuni langit berkata, ‘Bau harum semerbak ini datang dari bumi. Semoga rahmat bagimu dan jasad yang kamu bawa.’ Malaikat yang membawa roh tersebut terus berjalan menhadap Allah. Kemudian Allah berfirman, ‘Pergilah bersamanya hingga kiamat datang.’ Jika orang kafir yang menghadapi kematian, roh tersebut berbau busuk yang menyengat hidung sehingga penghuni langit berkata,’ Bau busuk ini berasal dari bumi.’ Dikatakan pada bangkai busuk ini, ‘Rasakanlah siksaan hingga kiamat datang!’” Rasulullah saw. Menutup hidung kembali dengan kain tipis tersebut”. Beliau melakukan itu seolah-olah beliau mencium bau busuk tersebut agar kain itu dapat menahan bau yang tak sedap itu. (HR Imam Muslim dalam kitab Shahih).
Alam Barzakh
Para ulama berbeda pendapat tentang alam Barzakh. Hadist-hadist yang mengkaji masalah ini ada yang shahih, Hasan, dan Dhaif sehingga para penulis berbeda pendapat tentang masalah ini.
Banyak al-Qur’an yang membahas tentang surga dan nikmat yang diperoleh di dalamnya, yaitu surga itu penuh dengan berbagai kenikmatan sama dengan orang yang tinggal dalam istana yang megah dan mewah, semua serba ada: ada taman, sungai, bidadari, makanan, buah-buahan, pohon yang indah, burung-burung indah beterbangan, dan kenikmatan lain yang dijanjikan Allah bagi orang-orang yang beriman. Di dalam surga orang beriman akan mendapatkan kemuliaan, pahala yang besar, dan kedudukan yang tinggi. Semua paparan nikmat surga menjadi daya tarik tersendiri bagi orang-orang beriman untuk banyak beramal saleh.
Meskipun demikian semua penjelasan tentang surga dan nikmat yang dijelaskan di atas masih jauh dari memadai karena hakikat surga masih misteri dan keberadaan surga di luar jangkauan akal manusia.
Allah berfirman:
“Tak seorangpun mengetahui berbagai nikmat yang menanti, yang indah dipandang sebagai balasan bagi mereka, atas apa yang mereka kerjakan.”
(QS. As-Sajdah: 17)
Allah berfirman dalam Hadist qudsi, ”Aku telah menyiapkan balasan bagi orang yang beriman dengan balasan yang sulit dilukiskan dengan kata-kata karena tidak pernah dilihat oleh mata atau didengar, bahkan belum pernah terbersit dalam hati sebelumnya.” (HR Bukhairi, Muslim Turmudzi, Ibnu Majah, dan Nasa’i dalam kitab Al-Kubraa)
Jika keindahan, kenikmatan, dan apa yng disiapkan Allah bagi penghuni surga, apa gunanya ilmu Allah? Dalam Al-Qur’an Allah menyiapkan pahala yang besar dan mulia. Jika semua dapat dicerna akal, tentunya tidak menarik karena keindahan dan apa yang disiapkan Allah itu diluar jangkauan akal. Oleh karena itu, kita harus mempersiakan bekal yang sebanyak-banyaknya untuk mendapatkan nikmat-nikamt tersebut.
Alam Barzakh termasuk alam yang tidak dapat di jangkau rasio kita, begitu juga alam surga, tetapi semuanya itu adalah anugerah Allah yang besar kepada manusia di muka bumi ini. Tubuh Zahir kita tidak sanggup untuk menghadapi masalah alam gaib karena fisik kita sendiri tidak dapat menembus apa yang dirahasiakan Allah, lain halnya jika Allah berkenan memperlihatkannya.
Kemampuan fisik yang kita miliki merupakan anugerah Allah, masing-masing orang memiliki kemampuan yang berbeda, tidak ada satupun manusia yang sama persis kemampuan fisiknya. Meskipun manusia memiliki kemampuan, mereka tidak dapat melihat alam malaikat dan jin karena kemampuan panca-inderanya terbatas. Misalnya, manusia melihat listrik yang mencapai dua ribu watt, dia pasti kehilangan penglihatannya. Bagaimana pendapat Anda dengan orang yang mengaku dapat melihat malaikat, padahal sinar mereka mencapai jutaan kilowatt? Oleh karena itu, Allah mencpitakan di akhirat tidak sama dengan penciptaan kita di dunia, agar ia mampu menyaksikan alam gaib yang dirahasiakan Allah kepadanya sehingga kita tidak mampu melihatnya. Allah tidak memperlihatkan alam akhirat sebagai ujian bagi umat manusia.
Allah berfirman:
”Untuk menggantikan kamu dengan orang-orang yang seperti kamu (dalam dunia) dan menciptakan kamu kelak (di akhirat) dalam keadaan yang tidak kamu ketahui. Dan Sesungguhnya kamu telah mengetahui penciptaan yang pertama, maka mengapakah kamu tidak mengambil pelajaran (untuk penciptaan yang kedua)?
(Q Al-Waqi’ah: 61-62)
Dari ayat di atas dapat di ketahui, pada awalnya manusia tidak dapat menyaksikan alam akhirat termasuk alam Barzakh karena pada mata manusia terdapat penutup yang menghalangi pandangan matanya terhadap surga, neraka, dan hari kiamat. Ayat tersebut menjelaskan adanya penutup yang menghalangi pandangan kita terhadap alam akhirat. Ali bin Abi Thalib menjelaskan, “semua manusia di dunia ini tidur jika mereka mati, mereka terbangun”. Ucapan Ali tersebut menjelaskan bahwa kehidupan hakiki di awali kematian hingga waktu yang tak terbatas. Dunia dan isinya bagaikan mimpi yang berlalu, jalan sesaat, selama waktu Dhuha atau malam, dibanding ke-kekal-an hari akhirat yang di awali dengan kematian.
Allah berfirman:
“Pada hari mereka melihat hari berbangkit itu, mereka merasa seakan-akan tidak tinggal (di dunia) melainkan (sebentar saja) di waktu sore atau pagi hari.”
(QS. An-Nazi’at: 46)
“Dan (ingatlah) akan hari (yang di waktu itu) Allah mengumpulkan mereka, (mereka merasa di hari itu) seakan-akan mereka tidak pernah berdiam (di dunia) hanya sesaat di siang hari…”
(QS. Yunus: 45).
Rasulullah saw. Juga memberikan perumpamaan terhadap kehidupan dunia, bagaikan seseorang yang berteduh, kemudian berlalu.
Diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud r.a. bahwa rasulullah saw. Bersabda, ”Aku hidup di dunia ini bagaikan musafir yang berteduh di bawah pohon kemudian berlalu.”
(HR Ahmad Turmudzi, dan Ibnu Majah).
Saudaraku rahiimakumuLlah...
AlhamduliLlah tulisan ini di sari dari rangkaian 10 kitab;
”ENSIKLOPEDIA AKHIRAT”
Kitab 3 Al-Maut wa ’Alam-Barzakh (Misteri Kematian dan Allam Barzakh) – Mahir Ahmad Ash-Shufiy.
Penerbit ”Tiga Serangkai”.
Diterbitkan atas lisensi dari Penerbit Al-Maktabah Al-’Ashiriyah, Beirut, Lebanon.
©Hak cipta dilindungi oleh undang-undang
All Rights Reserved
Jl. Dr. Supomo 23 Solo 57141. Telp. (0271) 714344.
http://www.tigaserangkai.co.id
email: tspm@tigaserangkai.co.id
Nah jika saudaraku masih belum puas dengan penjabaran tersebut di atas, bahwa ”Siksa Kubur” bagi kaum muslim lagi mu’min itu ”tidak ada”, maka insyaAllah aku akan menyambungnya lagi dengan penjelasan selanjutnya dengan judul ”BAGAIMANA BENTUK SIKSA DI ALAM BARZAKH..?”
Meskipun demikian, aku tetap mengembalikan kepercayaan terhadap hal tersebut kepada keimanan kita masing-masing...WaLlahu’alam bis shawab.
JazakumuLlah khairan katsiiro.
Wassalamu’alaikum wr. Wb.
Nchie
Friday, May 2, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment