"Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan munkar" (Al-ankabut:45)
Seorang mujahid membutuhkan waktu khusus untuk menyendiri. Dia gunakan waktu itu untuk beristirahat, merenung, dan mendekatkan diri kepada Allah, SWT. Bahkan meski dia sedang berada ditengah-tengah pertempurang, sang mujahid akan selalu menegakkan shalat, doa, dan zikir.
Terdapat 2 macam doa. Pertama, doa yang dilakukan ketika seseorang memohon kepada Allah, dalam menentukan perkara yang akan dia lakukan dalam kehidupan ini. Dia memohon petunjuk kepada-Nya tentang apa yang harus dikerjakan. Sedangkan dalam waktu yang bersamaan, Allah 'azza wa jalla belum memberika ruang dan waktu bagi kita untuk melaksanakan sesuatu apapun. Sedangkan kita yakin bahwa Allah paling mengetahui hal terbaik bagi setiap pribaagi. Allah tidak membutuhkan doa dan permohonan dari manusia. Kita yang sangat butuh akan doa dan permohonan kepada-Nya. Allah selalu melakukan segala sesuatu dengan kehendak-Nya. Ketika Allah belum memberikan kesempatan bagi manusia untuk mengambil tindakan, kadangkala orang-orang yang berdoa mulai merasa bahwa permohonan mereka tidak dikabulkan.
Kedua, adalah doa seseorang yang dilakukan ketika dia merasa belum mampu untuk memastikan jalan mana yang Allah bukan untuknya. Dan dia selalu menunggu hingga seluruh rencana Allah bagi kehidupannya terlaksana. Orang ini selalu memohon agar diberikan keselamatan atas musibah dan penderitaan. Dia memohon agar diberikan jiwa yang teguh lagi berani untuk menghadapi peperangan demi menegakkan kebenaran Islam. Dia tidak akan pernah lupa untuk selau mengingat kalimat ini setiap menit dan selalu tersipan dalam jiwanya. "Mungkin semua ini adalah kehendakNya".
Kadang kala jalan kehiduapn yang dilalui oleh sang mujahid terasa monoton dan menjemukan. Saat itulah, mengingat Allah (dzikrullah) merupakan jalan keluar yang sangat membantu. Sebagaimana disampaikan oleh Allah "azza wa jalla: "Dan ingatlah Allah sebanyak-banyaknya supaya kamu beruntung" (Al-Jum'ah 10).
Ketika sang mujahid mampu menyelesaikan tugas yang sama dengan baik, sekali dan sekali lagi, maka dia jadikan tugas rutin itu berikut pelaksanaannya, sebagai bagian dari ibadah kepada Allah.
Seorang hamba menjadi lebih dekat dengan Rabb-nya ketika dia sedang sujud. Maka mohonlah kepada-Nya dalam keadaan itu, lebih banyak (HR. Muslim)
Mujahid adalah orang yang sangat tekun dalam berdoa dan beribadah. Ketika melaksanakan sholat, maka dia berusaha untuk tidak memfokuskan perhatian kepada apapun kecuali Allah. Dia buang jauh-jauh sesuatu yang membuatnya terlena dan dia singkirkan segala pikiran yang menggangu. Dia hilangkan hal-hal yang menyibukkan dirinya dengan berbagai urusan duniawi. Hasilnya, jiwa sang mujahid kembali penuh dengan rasa gembira dan ketenangan.
Friday, February 1, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment